Waktu akan lebih bermanfaat, jika dapat memberi arti untuk sesama. Di
dunia ini ada banyak hal yang bisa dibagi. Bukan hanya berbagi materi
atapun kebahagiaan kita dengan orang lain. Akan tetapi ada sebuah “waktu”
dan “beban” yang bisa kita bagi, karena dalam keduanya terdapat sebuah
pembelajaran yang dapat kita ambil hikmahnya. “Demi Masa. Sungguh
manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman
kebajikan serta kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran”. (QS.
Al Ashr: 1-3)
Berbagi Waktu
Rutinitas yang setiap hari
kita lakukan, terkadang membuat waktu berlalu begitu cepat. Sepertinya
waktu yang kita miliki sangat padat. Namun jangan dilupakan waktu kita
untuk orang lain diluar dari keluarga inti kita. Sebagaimana kita juga
secara tak langsung atau tak sengaja meminta waktu mereka untuk kita.
Ada kedua orang tua atau mertua, saudara dekat hingga saudara jauh, dan
ada sahabat yang ada kalanya membutuhkan kita. Jarak bukanlah halangan
untuk membantu mereka. Menyediakan waktu dan telinga untuk sekedar
mendengarkan keluh kesah mereka melalui telepon, apalagi sekarang Allah
memudahkan kita dalam hal mempererat tali silaturrahim kita dengan
kerabat yang berada di kota berbeda, yaitu dengan adanya media sosial.
Maka fasilitas IT ini dapat digunakan sebaiknya-baiknya. Hal itu mungkin
sangat berarti untuk mereka.Sekedar memberi kalimat penenang untuk
ibu atau mertua yang merindukan anak-anaknya. Keberadaan saudara kita
yang tanpa kita sadari telah memberi banyak arti dalam kehidupan kita.
Mereka yang selalu ada di saat kita sedang mengalami kesulitan,
menguatkan kita disaat sedang berduka, maka menjadi sebuah kewajiban
jika mereka butuh bantuan, kita mengusahakannya. Sudah saatnya kita
memperbaiki kualitas hubungan kita dengan keluarga, kerabat dan tetangga
kita. Luangkan sedikit waktu kita untuk mereka.
Kita harus
pandai mengatur hidup dengan baik. Menghindari perbuatan yang sia-sia,
dan berusaha untuk lebih bermanfaat untuk sesama. Dengan demikian waktu
terfokus dekat dengan Allah dan bermuamalah dengan masyarakat. Hal ini
sesuai tuntunan Allah dan suri tauladan kita Rasulullah.
Berbagi Beban
Sudah sewajarnya jika kita membagi kebahagiaan, dan kewajiban jika kita
membagi sebagian rezeki yang kita punya kepada yang berhak juga
membutuhkan. Namun ada kalanya pengalaman hidup kita dapat menjadi
pengalaman berharga untuk mereka. Layaknya kita belajar hidup dari
pengalaman orang lain yang seringkali dapat memacu semangat kita untuk
kembangkan diri, menemukan inovasi-inovasi baru sehingga rutinitas tak
berjalan monoton, dan dapat lebih bijak serta kreatif dalam mengatasi
permasalahan kehidupan. Maka sesekali waktu, berbagilah beban dan
pengalaman kehidupan kepada seseorang yang tepat. Beban yang terasa
berat, mungkin akan lebih ringan dengan nasehat mereka, tentu mereka pun
akan mengambil pelajaran hidup dari kita. Berbagi beban disini bukan
bermaksud meminta bantuan untuk menyeleseikan permasalahan kita, karena
mereka pun mungkin sedang menghadapi persoalan yang bahkan lebih beratdari kita. Tetapi minimal akan terjadi interaksi positif, yaitu saling menguatkan dan menasihati.
Betapa waktu akan meringankan sebuah beban hidup, disaat segala sesuatu
terasa berat. Maka berbuatlah untuk memberi arti kepada sesama agar
melapangkan segala kesempitan dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar