Karena Kakimu Adalah Bagian Dari Auratmu
Mungkin
bagi sebagian akhwat, kaos kaki adalah hal yang di anggap sepele. Tapi
taukah ukhti, kaos kaki ini cukup untuk merepresentasikan kepahaman
seseorang, khususnya muslimah, tentang agamanya. Juga memperlihatkan
komitmen dan kekuatan ‘azzam untuk memelihara kehormatan serta ‘izzah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menegur Asma’ binti Abu Bakar ketika beliau melihatnya menggunakan pakaian yang tipis. Sambil berpaling, beliau bersabda:
Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika telah baligh (haidh),
tidak pantas ditampakkan dari tubuhnya kecuali ini dan ini -seraya
menunjuk wajah dan telapak tangan-.
Dan aku yakin, ukhtipun
paham tentang hal ini. Tentang batasan aurat mereka. Yaitu seluruh tubuh
kecuali wajah dan tangan (telapak dan punggung tangan).
Dan
tentu saja kaki juga termasuk bagian aurat yang harus ditutup. Karena
kaki tidak masuk dalam pengecualian yang disebutkan oleh Rasulullah.
Namun sayangnnya sebagian muslimah, terutama yang sudah mulai
berkomitmen dengan hijab yang benar, mungkin terlupa dengan hal kecil
ini. Sehingga dalam beberapa kesempatan yang seharusnya mereka menutupi
kakinya dengan hijab, justru membiarkannya terbuka begitu saja.
Ukhti..,
bagaimanapun juga aurat tetap aurat mau cuma ke warung, nyapu teras,
jemur kain atau sekedar membukakan pintu untuk tamu yang bukan mahram.
Dan aku yakin engkaupun paham tentang hal ini. Maka ukhti, yuk biasakan
untuk memakai kaos kaki ketika berada di luar rumah. Terlebih ketika
engkau bertemu dengan laki-laki bukan mahrammu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar